Suasana pagi hening, damai.. dengan kabus nipis terapung perlahan naik ke ruang udara bila sinar mentari semakin terang. Jelas terdengar berbagai kicau burung turut sama berzikir memuji kebesaran Allah, Subhanallah, Subhanallah.. Alhamdulillah, Alhamdulillah...Allahu Akbar, Allahu Akbar...merdu sekali.
Di kaki langit jelas terlihat kawanan burung terbang mencari rezeki untuk hari ini, tawakkalnya sang burung..keluar dengan tembolok yang kosong, pulang dengan tembolok penuh berisi. Suasana petang bila melihat kawanan beburung pulang lebih memukau, dengan rembang kekuningan sang mentari yang juga mahu pulang beradu, Subhanallah....
Tapi...tak taula sampai bila aku dapat menikmati suasana damai ini (dah dapat klu ke belum, hi hi )Rasanya kalau aku ada kuasa aku takkan benarkan sesapa ceroboh hutan ini. Aku nak menikmati kehijauannya sampai bila-bila, nak dengar merdunya sang riang-riang berbunyi sampai bila-bila, ya.. sampai bila-bila...
Sebenarnya hutan ni terletak betul-betul di belakang rumah saya. Duduk di anjung belakang, saya boleh menikmati sepuas-puasnya kehijauan, kabus pagi, kicau burung, bunyi reriang tanpa gangguan bising kenderaan. Tapi tula.. macam saya cakap di atas, tak taula sampai bila saya dapat menikmati suasana sebegini, suatu hari nanti pasti hutan ini akan pupus juga dek pembangunan, walau macam mana saya sayangkannya, sebab saya tak ada kuasa. Kalaulah saya KAYA....
No comments:
Post a Comment