Musuh sifatnya sentiasa mencari-cari dan memperkatakan keburukan kita. Bukanlah maksudnya kita harus cari atau buat musuh, tapi biasalah bila dinamakan manusia, kita buat baik tetap ada yang tidak suka, apatah lagi jika kita benar melakukan kesalahan. Inilah salah satu jalan untuk kita menilai kelemahan diri kita. Ambillah iktibar atau manfaat dari kata-kata orang yang membenci kita....apakah ada sifat-sifat sepertimana yang dikatakan.
Kata-kata dari orang yang membenci kita memang pahit. Memang boleh 'terduduk' dibuatnya.Tapi yang pahit itulah ubat, telanlah. Selidikilah...benarkah aku egois, benarkah aku talam dua muka, benarkah aku sombong, mementingkan diri?"
Jika memang ada, kemudian carilah jalan bagi memperbaiki kelemahan itu. Carilah ilmu, carilah sahabat, carilah guru yang mempunyai mata hati yang tajam yang dapat menyuluh kelemahan diri kita.
Bergaul dengan masyarakat juga adalah salah satu jalan kita menyuluh kelemahan diri kita. Kita mungkin melihat hal-hal yang tercela terjadi di tengah masyarakat. Kemudian lihat diri kita, apakah kita juga ada sifat buruk itu.
Sabda Rasulullah s.a.w:
"Setiap mukmin itu adalah cermin bagi mukmin yang lain."
Nabi Isa a.s pernah ditanya, " Siapakah yang mendidikmu?" Beliau menjawab, " Tiada seorang pun yang mendidikku. Aku melihat kejahilan seseorang tentang sesuatu, lalu aku menjauhkan diri dari kejahilan itu."
Mujahadah terhadap kejahatan diri sendiri tidak pernah berhenti. Musuh luar mudah ditangani, tapi musuh di dalam hati memang sukar diperangi. Ada suatu saat kita lemah dan kalah....tapi wajib diingati bangkit kembali mencari kekuatan diri.
~~~ khususiah buat diriku~~~